Home »
» BATU KECIL YANG MEMBUAT KITA MENENGADAH KEPADA ALLAH SWT
BATU KECIL YANG MEMBUAT KITA MENENGADAH KEPADA ALLAH SWT
BATU KECIL MEMBUAT KITA MENENGADAH KEPADA ALLAH
Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang
sangat tinggi.Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada
teman kerjanya yang ada di bawahnya.
Pekerja itu
berteriak-teriak, tetapi temannya tidak dapat mendengarnya karena suara
bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya
sia-sia saja.
...
Untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba
melemparkan uang logam di depan orang tsb. Orang itu berhenti bekerja,
mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi,
tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya
ke arah orang itu. Batu kecil itu tepat mengenai kepala orang itu, dan
karena merasa sakit, orang itu menengadah ke atas. Sekarang pekerja itu
dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesan pentingnya.
Allah
kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita
menengadah kepada-Nya. Seringkali Allah melimpahi kita dengan rahmat
(seperti uang logam), tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita
menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya,
Allah sering menjatuhkan "batu kecil" (cobaan) kepada kita.
Seandainya ...
Orang yang dilempari uang logam itu "menyadari" bahwa uang tersebut
"jatuh dari atas", tentunya dia akan menengadah ke atas sehingga pekerja
tadi dapat menjatuhkan catatan pesan pentingnya dan "tidak perlu"
menjatuhkan "batu kecil" tsb.
Demikian juga dengan kita.
Seandainya setiap rahmat yang diberikan Allah kepada kita, cukup mampu
membuat kita menengadah kepadaNya dengan bersyukur atas rahmat dan rizki
yang diberikan-Nya. Tentunya Allah tidak perlu menjatuhkan "batu kecil"
(cobaan) kepada kita.
Tubuh kita, kesehatan kita, pengetahuan
dan ilmu yang ada di pikiran dan hati kita, harta kita, dan semua yang
kita anggap milik kita sesungguhnya adalah milik Allah, titipan Allah
kepada kita.
Semua itu adalah rahmat yang diberikan Allah
kepada kita. Seyogyanya kita (kami dan Anda) cukup mampu untuk
"menengadah kepada-Nya" .... senantiasa bersyukur dan selalu ingat
kepada "catatan penting" dari Allah, yaitu berkewajiban mengamalkannya
sehingga "rahmat" tadi dapat bermanfaat bagi banyak orang.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !